PONGGAWANEWS.COM--Kepala Dinas Tahanan Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, H Andi Asman Sulaeman SSos MM, memberikan penjelasan terkait kenaikan harga beras yang telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Bone. Menurutnya, kenaikan harga tersebut bukan disebabkan oleh kegagalan panen, melainkan karena sejumlah faktor lain yang memengaruhi pasokan beras di wilayah ini.
Asman Sulaeman mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi kenaikan harga beras adalah musim kemarau yang saat ini tengah berlangsung. Musim kemarau ini telah berdampak pada masa panen, mengurangi produksi beras yang tersedia di pasaran. Meskipun demikian, Asman menekankan bahwa kenaikan harga beras saat ini masih dalam batas kewajaran dan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi yang telah ditetapkan.
"Pasokan beras kita normal lebih dari cukup. Bahkan kita masih mampu untuk melakukan suplai beras ke beberapa Kabupaten lain di Sulawesi Selatan," jelas Andi Asman Sulaeman.
Untuk menghadapi tantangan musim kemarau, Asman Sulaeman mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi jauh sebelumnya. Mereka telah menggenjot hasil produksi dan produktivitas petani, serta meningkatkan penanaman dengan luas tanam yang mampu mendukung penghijauan. Selain itu, beberapa wilayah di Kabupaten Bone tidak terpengaruh oleh musim kemarau saat ini karena sistem pengairan yang lancar dan persiapan Pompanisasi yang telah diterapkan.
"Beberapa wilayah di Kabupaten Bone ini tidak berpengaruh dengan kondisi cuaca atau pun musim karena pengairan, irigasi, dan dukungan Pompanisasi berjalan lancar," tambahnya.
Dalam upaya menghadapi musim kemarau, Asman Sulaeman juga mencatat bahwa mereka telah menambah penanaman dengan benih yang tahan dari panas dan memanfaatkan pupuk yang tepat. Selain itu, ia menekankan pentingnya budaya cadangan pangan keluarga dengan meningkatkan jumlah cadangan dari 500 kg menjadi 1.000 kg.
"Kami juga akan memastikan penyediaan beragam sayuran di halaman rumah untuk menunjang kelangsungan hidup selain dari ketersediaan beras," ujar Andi Asman.
Terakhir, Kepala Dinas TPHP Kabupaten Bone berencana melakukan koordinasi dengan beberapa pihak yang terkait untuk mengatur pendistribusian beras, sehingga dapat mencegah adanya monopoli yang bisa mempermainkan harga beras di beberapa daerah.
Kenaikan harga beras di Kabupaten Bone menjadi perhatian serius, tetapi langkah-langkah antisipasi yang telah diambil oleh Asman Sulaeman dan timnya memberikan harapan bahwa pasokan beras akan tetap terjaga dan harga akan tetap dalam batas kewajaran. Dengan dukungan masyarakat dan koordinasi yang baik, diharapkan kenaikan harga beras ini dapat diatasi dengan baik. (*)